Kulihat
bintang-bintang berpijak di pertiwi
Hiasi
kegelapan langit malam hari
Tak
jemu hiasi kegelapan dunia ini
Mereka
bening nan murni laksana tetesan embun pagi hari,
rapuh,
jatuh beriringan, gembira tanpa rasa sakit
Bintang
kecil, hidup tanpa kepedihan
Baginya
kesempatan adalah berkah terindah Tuhan
Terlahir
berbagai pribadi unik di kehidupan
Melihat
keluguan
Merasakan
ketulusan
Mendengarkan
kepolosan
Bintang
kecil kesakitan
Kala
kita renggut segala kesempatan
demi
status kehormatan
Bisakah
dibenarkan?
Bintang
kecil, bersinar bak butiran mutiara
Jatuh
tak’kan sakit, keceriaan tetap bercahaya
Terpisah,
alasan mereka bersorak ria
Akankah
kurang sisi baik mereka?
Padangan
penuh hasrat
Hasrat
ingin hapuskan segala sesat
Lepaskan
bintang kecil dari gelap
Gelap
dunia nan pengap
Senyum
hangat, genggam semangat.
Cerahkan
langit kelabu, hempas rasa penat
Utusan
Tuhan ada disetiap rumah, ialah Si Bintang Kecil
Hapus
galau hati, tentramkan jiwa sanubari
Hiasi
kegelapan dunia seolah warna-warni pelangi mengiringi
Bintang
kecil kini punya gelombang harapan
Rangkai
hubungan berharga penuh cinta
Membawa
dunia menuju kebesaran
Mengantar,
seberangi perbatasan
Laksana
cahaya fajar bersinar penuh harapan,
sumber
kebahagiaan
Bintang
kecil unik tumbuh bergelora
Tumbuh
seumpama kecambah, meranggas menuju cahaya,
melintasi
bayang kenistaan
Menerobos
segala celah kegelapan
Membawa
berkat segala harapan
Bintang
kecil, sewangi bunga Kamboja
Serapuh
gelas-gelas kaca
Sesyahdu
siulan seruling di tengah belukar
Sesejuk
pelukan senja
Bintang
kecil, usia kala berkah bersama mereka
Segala
hal menjadi pelajaran
Meniru,
mengira, merasa
Kadang
meniru keraguan orang tua
Kadang
berprasangka seperti remaja
Kadang
bingung mengais tanya,
“Bisakah
ku lukis takdir sebagaimana wanita melukis heina?”
Jiwa
sanubari bahagia tak terkata
Bintang
kecil telah relakan takdirnya
Korbankan
jiwa raga, berkahi kehidupan kami di dunia
Menghangatkan
jiwa laksana senja
Sesejuk
cahaya bulan, hembusan angin bersemilir
Rupa,
bentuk, pola tak menjadi ukuran
Bintang
kecil senantiasa pancarkan indah dunia
Tapi
mereka?
Terjebak
jauh dalam keterpurukan, lara nan fana
Akankah
adil kala ambisi, ego kita membabi buta
laksana
kegelapan terluas halangi sinar-sinarnya
Kembalikan
Bintang Kecil, ukir celah cahayanya
Bukan
benda,
Perhatian,
kasih sayang, dukungan, kepercayaan
kekuatan
terbesar mekarkan kebahagiaannya
Gianyar,
21 Februari 2017
Filosofi puisi
ini dapat disimak pada cerita pendek Arsa, Bintang Kecil Titipan Tuhan. Cerita ini terinspirasi dari film India berjudul “Taare Zameen Par” yang
dirilis pada 21 Desember 2007 dengan Aamir Khan sebagai sutradara
sekaligus turut andil sebagai tokoh guru dalam film ini. Saya tipikal yang
mudah terbawa perasaan saat menonton film terutama yang dikemas dengan rapi dan
detail seperti film ini.
Terima kasih
kepada Aamir Khan telah memberikan kami kesempatan untuk menikmati karya yang
luar biasa ini. Saya sangat menantikan karya terbaik lainnya.
Kardi Rahayu itulah nama saya, tinggal di Bali sedari kecil. Menulis merupakan hobi saya sejak SMA. Kelak, saya ingin menerbitkan tulisan saya agar bisa dibaca semua orang.
Jika kalian menyukai tulisan saya silahkan tinggalkan komentar dan apresiasi kalian di kolom komentar di bawah ini. Demikian pula apabila ada yang kurang dari karya saya, mohon diberikan komentar yang membangun. Jangan lupa di share juga ke teman-teman kalian ya!
Terima kasih pembaca cendekia ku!
Sangat menarik
ReplyDelete