“.... mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan memperbaiki gizi, dan mempromosikan pertanian berkelanjutan”, merupakan salah satu tujuan dari proposal Sustainable Development Goals (SDGs) yang disertai dengan target, “pada tahun 2030 mengakhiri semua bentuk kekurangan gizi, termasuk mencapai target pada tahun 2025 yang disepakati secara internasional untuk stunting and wasting pada anak di bawah usia 5 tahun” (Horton dan Steckel, 2013). Namun, dunia saat ini berada dalam jalur yang buruk untuk memenuhi target stunting global dengan mengurangi jumlah anak di bawah usia 5 tahun yang menderita stunting sebesar 40% pada tahun 2025. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013 sebanyak 37,2% balita mengalami stunting di Indonesia. Untuk itu, sasaran pokok Rencana Pembangunan jangka Menengah tahun 2015 sampai 2019 dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat termasuk penurunan prevalensi balita pendek menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional (I