Skip to main content

Risalah Asa Pertiwi



Pancali[1],
mekar di tengah api suci
Yadnya[2] suci tanda kelahiran pertiwi
menyejukkan udara sesak penuh caci
selaraskan gundah hati sanubari

Pancali, Dewi Drupadi, selayaknya api
Kehangatan, cinta kasih, luluhkan kerasnya hati
Ketulusan, kemurnian hati, tiada lagi yang memiliki
Keberanian, ketangguhanmu, selayaknya Dewi Kali[3]
Kala amarahmu tersulut, tiada mudah mengakhiri

Pancali kini terpuruk dalam bimbang
Amarah bagai magma panas menggenang
Pancali yang tangguh kini tiada berdaya
Jatuh tertunduk di kaki Duryudana[4]
Terjerat tanpa perlawanan
Sukmanya tertusuk begitu kuat nan dalam
tiada sanggup menghadapi kenyataan

Semua beban terkulai di pundakmu
Timbunan dustamu tiada terurus
Siapa pemberani yang mampu
membalut luka-lukamu
sejukkan amarah jiwa raga hingga tulangmu
kencangkan lunglai sukmamu
abadikan ranum ragamu

Pertiwi kini bak Pancali
menjadi taruhan petinggi negeri
Awan hitam pekat pagar-pagar tinggi
nodai elok raga pertiwi
Pancali titipkan pesan sebab isak tangisan
Sukmanya telah luluh teraniaya
Mesin-mesin gerogoti tubuh dikaranya
Kehidupan yang bersemayam di dalamnya
masih teduh berkat sisa semangatnya

Mari rangkul Pancali
Kembalikan pertiwi yang asri
Kibaskan tabun hitam yang selimuti raganya
Lepaskan ranjau-ranjau yang mengikatnya
Jernihkan nalar dan hilangkan nestapanya
Obati sakit yang bantai tubuhnya
Cerahkan angkasa gelapnya
Hijaukan taman hatinya
Kembalikan raga dikaranya
seperti sedia kala



[1] Pancali atau Dewi Drupadi merupakan salah satu tokoh dari kisah Mahabharata, yaitu putri Prabu Drupada (Raja Panchala), serta istri para Pandawa (Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, Sadewa).
[2] Yadnya adalah kurban suci yang dilaksanakan dengan tulus ikhlas dalam ajaran Hindu.
[3] Dewi Kali adalah sakti (istri) Dewa Siwa, merupakan lambang kematian.
[4] Duryudana adalah putera Prabu Destarastra di Hastinapura, ia seorang Kurawa yang tertua, mudah terhasut karena tidak berpikir panjang dan terbiasa dimanja.

Gianyar, 1 Juni 2019

Note:
Menyampaikan pesan dari bumi kita, bahwa sesungguhnya banyak tindakan kita yang turut merusak keindahan bumi dan menyakitinya.
Untuk itu, mari kita lestarikan bumi kita! Mengurangi polusi udara, menggalakkan penghijauan, penanaman pohon, pemeliharaan flora dan fauna.
Tidak memungkinkan bergerak sendiri? Mari ajak semuanya ikut terlibat. Dimulai dari lingkungan rumah kita yang paling kecil.

Jika bukan kita, mau menunggu siapa lagi untuk tergerak?



Kardi Rahayu itulah nama saya, tinggal di Bali sedari kecil. Menulis merupakan hobi saya sejak SMA. Kelak, saya ingin menerbitkan tulisan saya agar bisa dibaca semua orang.

Jika kalian menyukai tulisan saya silahkan tinggalkan komentar dan apresiasi kalian di kolom komentar di bawah ini. Demikian pula apabila ada yang kurang dari karya saya, mohon diberikan komentar yang membangun. Jangan lupa di share juga ke teman-teman kalian ya!

Terima kasih pembaca cendekia ku!

Comments

Popular posts from this blog

Fakta Menghadapi Virus Corona (2019-nCoV atau COVID-19)

Tentu seluruh pembaca cendekia sudah tahu mengenai kabar mengejutkan virus Corona yang telah memasuki tanah air kita ini. Namun perlu kalian ketahui beberapa fakta untuk menghadapi virus Corona yang membandel ini. Banyak pertanyaan dan spekulasi yang muncul terkait penularan dan pencegahan virus ini, bahkan terkesan berlebihan. Lantas bagaimana saran dari lembaga kesehatan terkait isu ini? Mari kita simak beberapa fakta yang perlu kita ketahui untuk menghadapi virus Corona! Mohon disimak dengan baik dan fokus, karena ada beberapa poin yang menjadi catatan, jangan sampai kelewatan ya! Pembaca cendekia tetap perlu membaca informasi terbaru tentang wabah COVID-19, tersedia di situs web WHO (who.int) ya! Sebelumnya perlu diketahui virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa virus corona pada manusia diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Midd...

NASKAH DRAMA KOMEDI BAHASA INDONESIA (4 ORANG)

Hallo teman, selamat datang di blog saya! :) Kali ini saya nge-post satu contoh drama yang agak klasik. Dijamin kalian suka deh..! Oh..ya, kenalin saya Kardi. Dalam cerita ini saya berperan menjadi orang kaya baru yang perawakannya lucu dan agak deso gitu :D Sebelumnya yang lagi baca, tau gak sih, apa itu DRAMA? Menurut pandangan saya Drama itu adalah suatu seni hiburan yang didalam pementasannya atau isi ceritanya terdapat makna atau pesan moral berharga bagi para penontonnya. Drama itu juga bisa dikatakan sebagai suatu seni hiburan yang dipentaskan oleh beberapa orang yang memiliki karakter sendiri/berbeda baik itu sebagai tokoh yang protagonis (baik), antagonis (jahat), maupun tritagonis (penengah/pembantu). Nah, sekarang menurut kamu apa itu DRAMA? Kalian bisa tulis jawaban kalian di kolom komentar. Ya udah. Langsung aja sekarang, silahkan baca naskah drama yang dimainkan oleh 4 orang dibawah.  Semoga bermanfaat. Jangan lupa like, coment or share ...

Punggung Samudera

Sekian lama berlayar Mengarungi samudera Berharap datang cahaya, terangi langkahku menuju bahagia Gelombang begitu tak tenang Menghantam menghancurkan sampan Membawa ku tenggelam, dalam begitu dalam, menuju dasar lautan Rasanya jiwa ini telah pulang Dasar lautan membuat ku sadar, gelap tak selamanya kelam Bak keelokan surga Tuhan, banyak cinta bermekaran, seakan tak akan memudar Sesuatu yang ku nantikan, datang setelah badai menyakitkan Sesuatu yang mengembalikan, diriku dan kebahagiaan Entah kapan gelombang selanjutnya tiba, menyadarkan ku dari mimpi dan khayalan Entah kapan dasar lautan akan geram, membuangku dan kembali menyakitkan Ingin bersiap, beranjak atau menetap Mencoba tegar, dalam bimbangnya dasar lautan Payangan, 13 Juni 2021 Filosofi: Cerita tentang suka duka kehidupan. Ada cinta yang seringkali membuat kita seakan tenggelam di dalamnya, menjadi budak cinta (bucin) seakan ingin menyerahkan segalanya untuk jiwa yang dipuja. Sampai akhirnya bahagia bertemu ego dan sesal, kem...