Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2020

Dilema Hati

Hubungan kita kandas sudah begitu lama Kau dan aku menggenggam tangan yang berbeda Berharap obat ini mampu menenangkan, membuat ku lupa hingga hilang ingatan, tentangmu dan kerinduan Dia yang mencintaiku Menemani kala badai hati ini membelenggu Aku dan dia menjalin ikatan demi melupakanmu Apalah dayaku Perasaan yang kurasakan untukmu, lebih kuat dan nyata meski dia menemaniku Telah lama ku kunci hati, untukmu si penguasa hati Takdir tak bisa ku pungkiri, melepas pelukmu dari diri ini Pertanyaan dunia selalu ku hindari, siapa yang ku cintai? dirimu, penyulut lara hati yang telah lama pergi ataukah dia, sang pemulih jiwa ini Aku benci menyakiti Disakiti juga bukan inginku Bila dia ku miliki, berhari-hari menemani ku yang mencintaimu Akankah dia terisak sendiri tanpa ku tahu Bagaimana membebaskan rantai dilema ini, terikat erat menyesakkan hati Intuisi dan logika seakan membelah diri ini, menghakimi hati tanpa henti, s

Depresi Bukan Akhir

Ketakutan akan ketidakpastian, terkadang memenuhi pikiran Diri sendiri pun bertanya-tanya Rasa takut ini, perlu seberapa banyak Ini cukup membuatku gila Sebelumnya tiada jenuh bersemangat, percaya diri mengemudi semesta Belakangan mulai ku temukan, kenyataan mengambil kemudi ku, menarikku ke belakang Hari esok yang sebelumnya terbaca, kini menjadi kejutan Akankah menjadi riang, akankah mengutukku dalam kemalangan Kemudiku teralihkan Aku tak berdaya, duduk terpaku, tangan gemetar, mata terbuka Baik buruknya kejadian, tak terhindarkan Aku akan berada, di posisi kemudi utama Ku abaikan kesempatan bermanja derita, ketakutan akan aturan kaki tangan terikat Ku buat sarang sendirian, telah terpikir ini tidaklah mudah Sebelum menikmati manisnya gula, perlu ku rasakan tawarnya air dan segala bentuk kepahitan Apa pun yang menjadi pilihan, ku percaya inilah terbaik dari semua Komentar tidak menyenangkan, seolah cemeti terkuat

Semesta Kita

Dunia sebenarnya, mari aku tunjukkan Semua yang bersinar, berkilau, indah, redup, juga arti kegelapan Bukalah matamu dan rasakan Bersiaplah Dunia ku agak mengejutkan Kenyataan yang mengherankan Terlalu serakah bila tak ku bagikan Padamu kekasih tercinta Lihatlah, satu persatu ke segala penjuru arah Langit pagi ceria, langit siang menghangatkan langit sore menjingga, langit malam penuh bintang Taman sakura, ladang hijau menyejukkan Deru ombak pantai berteman angin lembut menyapa, menerpa rambut indahmu, menjelaskan dirimulah anugerah, dirimulah keindahan yang pernah hilang Kini kau kembali datang, dunia ku pun bersambut ria Tinggallah disini bersama Dunia lama mu, simpanlah di kantung kenangan Jangan paksa dirimu melupakan Semua dunia punya sisi kegelapan, dunia ku pun sebelumnya sama, tandus dan gelap Ku sadari tidaklah buruk jika berubah Sebelum sepenuhnya dunia tenggelam Kemana pun kau menjelajah, melambaikan tan

Lembaran Baru

Mentari datang menyapa Membawa seorang bermata indah di bawah sinarnya Merangkul ku keluar dari hujan lebat Kau berjalan menjauh seolah mengucap selamat tinggal Inginku rasakan hangatnya pelukan, kala musim dingin membekukan Rasakan sejukmu bagai angin di musim panas Tetaplah disini bersama cinta sejuk dan menghangatkan Tunjukkanlah kebenaran cinta Seberapa dalam cinta datangkan bahagia Aku ingin berada di titik yang sama, tak ingin terlalu bahagia hingga jatuh kesakitan, tak ingin terlalu duka hingga lupa bahagia Hidup di dunia penuh kebodohan Hancurkan diri sendiri tiada tanda peringatan, dibiarkan binasa dalam penyesalan Melihat kenyataan, ku ingin belajar memaknai kehidupan Aku ingin percayakan pintu jiwa ku untuk kau jaga Padamu cahaya saat ku terpuruk begitu kelam, penyelamatku saat terjatuh kesakitan air yang menyadarkan ku akan kepedulian Aku telah mencoba rasakan kebenaran ini lebih dalam Akhirnya aku menemukan, k

Masih Merindu

Tiada terlintas sebersit pun kenangan, tentang mu, cinta yang telah lama hilang, begitu aku mengatakannya Cinta pernah datang lalu berpulang Kembali ku lihat matamu penuh cinta, berbeda, kini tidak denganku Kau dengannya, tampak serasi dan bahagia Ini yang terbaik, ku rasa Melihat mu dengannya, kadang ku urungkan niat menyapa bersembunyi, berkali-kali ku mencoba Perasaan apa, terasa aneh, mengingkari logika Seakan ditarik alam bawah sadar seakan tak merelakan, dirimu dengannya Katakan mengapa, kau begitu mudah melekat di ingatan Kenanganmu seharusnya memudar Tak semudah melepaskan, kau sulit dilupakan Jangan memberiku ingatan, cukup sulit bagiku merelakan sulit menerima kenyataan aku masih merindu Gianyar, 10 April 2020 Filosofi: Seorang yang sudah lama berpisah dengan kekasihnya, dan kini mantan kekasihnya sudah memiliki hubungan baru dengan orang lain. Sebelumnya dia sudah berusaha melepaskan dan merelakan mantannya

Untukmu Segalanya

Mataku menjadi perantara Arti dirimu dalam semua cerita Akankah kamu melihat jelas Dirimu, hanya dirimu yang tinggal, tiada lepas dari pandangan, memenuhi hatiku tiap sudutnya Temukanlah cintamu, dalam hati milikmu Jangan mencari jauh-jauh, menyangkal rasamu terhadapku Mencintai, dicintai, semua layak untuk itu Kebenaran telah kau lihat Bahagia, senyum ceria, aku lah perajutnya Segala keindahan menghiasi akhir pekan, pelepas penatmu, kemarahan, kesedihan, Aku lah tempat yang sama, tempatmu bersandar Berbicaralah dengan hatimu dan renungkan Adakah aku, temukanlah Jangan bersembunyi, itu menyakitkan Terima aku, mari berteman Menjalani hidup bersama, memberi, berkorban Yakinlah, cinta ini layak diperjuangkan Jangan memunggungiku, saat aku melihat kembali ke arahmu Aku menunggu, janganlah tergesa untuk itu Aku tetap menunggu, ketulusan hatimu menerimaku Gianyar, 9 April 2020 Filosofi: Seorang yang menanti j

Secercah Asa Bintang Kecil

Kulihat bintang-bintang berpijak di pertiwi Hiasi kegelapan langit malam hari Tak jemu hiasi kegelapan dunia ini Mereka bening nan murni laksana tetesan embun pagi hari, rapuh, jatuh beriringan, gembira tanpa rasa sakit Bintang kecil, hidup tanpa kepedihan Baginya kesempatan adalah berkah terindah Tuhan Terlahir berbagai pribadi unik di kehidupan Melihat keluguan Merasakan ketulusan Mendengarkan kepolosan Bintang kecil kesakitan Kala kita renggut segala kesempatan demi status kehormatan Bisakah dibenarkan? Bintang kecil, bersinar bak butiran mutiara Jatuh tak’kan sakit, keceriaan tetap bercahaya Terpisah, alasan mereka bersorak ria Akankah kurang sisi baik mereka? Padangan penuh hasrat Hasrat ingin hapuskan segala sesat Lepaskan bintang kecil dari gelap Gelap dunia nan pengap Senyum hangat, genggam semangat. Cerahkan langit kelabu, hempas rasa penat Utusan Tuhan ada disetiap rumah, ialah Si Bintang Kecil Hapus galau hati