Sistem imun merupakan sistem pertahanan dalam tubuh yang paling akurat, dapat mendeteksi adanya bakteri jahat, virus, atau sel tubuh yang sudah mengalami perubahan struktur materi genetik (mutasi). Mengetahui saat ini, kanker merupakan penyakit mematikan kedua di seluruh dunia dan angka kejadiannya terus meningkat. Bagaimana sistem imun kita bekerja dalam hal ini?
- Awalnya
sel jahat seperti kanker akan diketahui keberadaannya saat dia melepaskan
antigen. Antigen ini merupakan salah satu petunjuk bagi sel imun untuk
dapat membedakannya dengan sel normal tubuh. Namun dalam kondisi ini, sel
imun dapat dikecoh oleh molekul-molekul penghambat, sehingga sel kanker
dapat terus berkembang karena dikenali normal oleh sel imun.
- Setelah
antigen akhirnya ditemukan oleh sel imun, antigen akan dibawa ke sel T di
kelenjar getah bening.
- Sel
T akan melakukan pengenalan kembali terhadap antigen yang dibawa sel imun.
- Setelah
terkonfirmasi maka sel T akan berkeliling melalui pembuluh darah menuju ke
lokasi sel kanker.
- Sel
T akan memastikan terlebih dahulu bahwa antigen yang dikirim sel imun
memang benar berasal dari sel kanker tersebut.
- Setelah cocok, sel kanker akan dihancurkan oleh sel T. Sel kanker yan mati akan melepas antigen, sehingga siklus tersebut tadi akan berulang lagi.
- Sesampainya di lokasi sel kanker, sel T akan mengepung dan mendesak sel kanker itu untuk menyerangnya di tempat.
Sel kanker memiliki kemampuan seperti bunglon, karena mampu mengelabui sistem imun kita saat akan mengenali sel-sel dalam tubuh kita. Sehingga sel kanker dapat tinggal dan berkembang di dalam tubuh kita. Sistem imun yang kita miliki saat ini tidak akan cukup kuat menghadapi perkembangan sel kanker yang begitu pesat. Sehingga diperlukan metode terapi untuk penyakit ini, apakah terapi untuk kanker?
Kemoterapi? Ya. Ini adalah salah satu metode terapi kanker. Seperti obat pada umumnya, tentu memiliki efek terapi dan efek samping tergantung pada kondisi individu. Terkadang lebih banyak efek negatif yang dirasakan terkait kemoterapi. Metode pengobatan ini dapat menghancurkan sel kanker serta mencegah kekambuhan atau perkembangan kembali sel kanker tersebut, namun tidak hanya menyerang sel-sel kanker yang aktif, kemoterapi juga menyerang sel-sel aktif lain yang tidak jahat (contohnya sel rambut, kulit, kuku). Lantas, apakah ada terapi lain untuk kanker selain kemoterapi?
Semakin berkembangnya penelitian, sel kanker juga berkembang menjadi lebih kuat, sehingga tidak mudah untuk dapat mengalahkannya sekalipun sudah dengan kemoterapi. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, ditemukanlah protein PD-L1 sebagai faktor penghalang yang terdapat pada permukaan sel kanker sehingga sistem imun kesulitan dalam mengenali sel kanker. PD-L1 juga dapat menjalin kerjasama dengan protein lain seperti B7.1 dan PD-1, sehingga dapat menghambat kinerja sistem imun mulai dari pembentukan dan aktivasi sel T tadi sampai menghalangi proses penghancuran sel kanker.
Saat ini peneliti menemukan metode pengobatan terbaru yang disebut imunoterapi kanker. Imunoterapi kanker bersifat lebih sensitif dan efektif dalam mengenali sel kanker tersebut, sehingga sel jahat itu akan ditargetkan untuk dihancurkan sebelum semakin berkembang dalam tubuh. Berbeda dengan kemoterapi, imunoterapi berperan dalam meningkatkan kerja sistem imun sehingga lebih kuat dan efektif melawan sel kanker. Efek samping yang dihasilkan dari imunoterapi juga lebih minimal, dan waktu harapan hidup pasien juga lebih lama. Imunoterapi kanker merupakan temuan yang dapat memberikan harapan kepada pasien kanker terutama untuk pasien dengan stadium lanjut.
Bagaimana imunoterapi mengalahkan sel kanker? Imunoterapi berperan dalam menghalangi ikatan PD-L1 dengan protein lain tadi, sehingga sel T (sistem imun) dapat bekerja dengan baik dalam mengenali sampai menghancurkan sel kanker, ini yang sekaligus mengembalikan fungsi sistem imun menjadi lebih kuat dan efektif.
Jadi tepatnya imunoterapi ini bekerja pada tahap pembentukan dan aktivasi sel T di kelenjar getah bening dan proses penghancuran sel kanker, karena terhalangnya ikatan PD-L1 dengan protein lain tersebut.
Saat ini telah dikembangkan beberapa imunoterapi, yaitu anti PD-L1, anti PD-1, dan anti CTL4. Imunoterapi anti PD-L1, yaitu atezolizumab sudah ada di Indonesia. Atezolizumab adalah antibodi monoklonal pertama yang menargetkan PD-L1 (anti PD-L1) yang disetujui untuk penggunaan klinis oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat. Profil keamanannya yang menguntungkan dan kemanjuran yang menjanjikan telah menghasilkan persetujuan untuk pengobatan NSCLC atau kanker paru bukan sel kecil dan kanker kandung kemih stadium lanjut. Efek samping terapi ini adalah radang paru, namun masih dapat dikontrol dengan pengobatan yang baik.
Sebagai pembuktian, imunoterapi ini telah diberikan kepada pasien kanker paru NSCLC stadium lanjut dan pasien kanker kandung kemih stadium lanjut yang sebelumnya telah mendapatkan kemoterapi (namun tidak menunjukkan perbaikan), dua-duanya merespon terapi ini dengan waktu harapan hidup yang lebih lama.
Selengkapnya dapat disimak di: https://www.inews.id/lifestyle/health/mengenal-anti-pd-l1-imunoterapi-untuk-pengobatan-kanker-stadium-lanjut dan https://lifestyle.bisnis.com/read/20190726/106/1129311/imunoterapi-inilah-obat-kanker-terbaru-di-indonesia-
Demikian tulisan saya kali ini, semoga memberikan informasi yang akurat dan tentunya bermanfaat. Sebagai saran saya kepada pembaca, agar tetap menghubungi dokter untuk berkonsultasi lebih lanjut.
Referensi:
- https://kalahkankanker.com/imunoterapikanker/
- Chen,
D. S., & Mellman, I. (2013). Oncology Meets Immunology: The
Cancer-Immunity Cycle. Immunity, 39(1), 1–10. doi:10.1016/j.immuni.2013.07.012.
Diakses pada 20 Februari 2020. Tersedia di: http://dx.doi.org/10.1016/j.immuni.2013.07.012.
- Shah NJ, Kelly WJ, Liu SV, Choquette K, Spira A. Product review on the Anti-PD-L1 antibody atezolizumab. Hum Vaccin Immunother. 2018;14(2):269–276. Diakses pada 20 Februari 2020. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5806639/
- https://www.roche.co.id/id/sekilas_tentang_roche/lingkup_usaha/farmasi/onkologi/imunoterapikanker.html
- https://nova.grid.id/read/051987936/diklaim-lebih-efektif-dari-kemoterapi-yuk-kenalan-dengan-pengobatan-imunoterapi-secercah-harapan-bagi-penyintas-kanker?page=all
- https://www.inews.id/lifestyle/health/mengenal-anti-pd-l1-imunoterapi-untuk-pengobatan-kanker-stadium-lanjut
- https://lifestyle.bisnis.com/read/20190726/106/1129311/imunoterapi-inilah-obat-kanker-terbaru-di-indonesia-
Silahkan cantumkan saran atau tanggapan kalian kolom komentar demi menyempurnakan
tulisan ini dan untuk meningkatkan kualitas tulisan saya di posting-an
selanjutnya.
Jangan lupa bagikan (share) informasi ini ke teman-teman kalian
ya!
Terima kasih.
Comments
Post a Comment
Saya mengharapkan kritik dan saran Anda demi kesempurnaan blog ini dan agar dapat dipergunakan sebagai referensi/pengetahuan tambahan sebagaimana mestinya.
Terima kasih.